Stop Permainan Gelap BBM Subsidi

TEDLINE.id – Gubernur Bengkulu Helmi Hasan akan membuat kebijakan menurunkan Pajak Bahan Bakar Minyak (BBM) non Subsidi di Provinsi Bengkulu yang semula kebijakan Gubernur lama 10 persen tertinggi di Indonesia akan diturunkan menjadi 5 persen.
Gubernur Helmi Hasan mengatakan, wacana penurunan pajak BBM tersebut sedang dikaji karena melebihi dari janji kampanye yang akan menurunkan sebesar 7,5 persen.
“Kita pernah sanmpaikan kepada masyarakat akan menurunkan 7,5 persen. Tapi kita upayakan lebih dari itu sebesar 5 persen. Saat ini sedang kita kaji,” kata Helmi Hasan, Sabtu (24/5/2025).
Helmi Hasan melanjutkan, ketika pajak BBM non subsidi bisa diturunkan diangka 5 persen, evaluasi tetap dilakukan terkait dampak bagi masyarakat.
“Kita lihat nanti kalau sudah turun diangka 5 persen. Tetap kita akan evaluasi terus azas manfaatnya dan dampaknya bagi masyarakat maupun pemerintah,” ungkap Helmi Hasan.
Helmi Hasan menegaskan bahwa, kebijakan yang akan dibuat dengan menurunkan pajak BBM tersebut merupakan salah satu langkah untuk stop permainan gelap BBM Subsidi di Bengkulu.
“Kita juga ingin dengan kebijakan menurunkan pajak BBM ini pabrik-pabrik yang ada di Bengkulu tidak lagi mengambil BBM dari permainan-permainan gelap BBM yang mengambil dari BBM Subsidi yang merupakan hak rakyat. Inilah salah satu upaya kita mencegah permainan gelap BBM di Bengkulu,” jelas Helmi Hasan.
Menurut Helmi, tingginya pajak BBM non-subsidi selama ini mendorong banyak perusahaan beralih membeli BBM subsidi. Hal inilah yang memicu kelangkaan dan antrean panjang di SPBU. Sebagian bahkan memilih membeli BBM dari luar Bengkulu karena harganya lebih murah.
“Saya sering keliling desa, dan banyak masyarakat mengeluhkan tingginya harga BBM akibat pajak ini. Padahal BBM adalah kebutuhan pokok sehari-hari,” tutup Helmi Hasan. (Tok)