Senator Leni John Latief Minta Pelindo dan Pertamina Segera Atasi Krisis BBM di Bengkulu

TEDLINE.id – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di Provinsi Bengkulu dalam beberapa hari terakhir mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Antrean panjang dan harga eceran yang melonjak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Leni Haryati John Latief meminta agar PT Pelindo dan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) segera mengatasi kelangkaan BBM ini.
“PT Pelindo dan PT Pertamina harus secepatnya mengatasi kelangkaan BBM ini sebelum perekonomian Bengkulu lumpuh dan menimbulkan gejolak sosial yang lebih besar dari antrean panjang di SPBU-SPBU,” kata Hj Leni Haryati John Latief, Selasa (27/5/2025).
Ketua Majelis Taklim Perempuan Pimpinan Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, ia telah mendapatkan informasi bahwa persoalan kelangkaan BBM telah diupayakan secepatnya diatasi.
“Kelangkaan BBM ini dampak kedangkalan alur pelayaran di Pulau Baai yang merupakan kewenangan PT Pelindo. Sekarang sedang dikeruk. Tolong dipercepat sehingga kapal-kapal besar bisa lewat dan distribusi BBM akan kembali lancar,” ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Dewan Masjid Indonesia (BKMM-DMI) Provinsi Bengkulu ini berharap, sembari menunggu pengerukan selesai, PT Pertamina hendaknya memastikan seluruh SPBU di wilayah Bengkulu benar-benar beroperasi 24 jam untuk melayani masyarakat yang antri untuk mendapatkan BBM.
“PT Pertamina memperkirakan proses normalisasi akan berlangsung antara empat hari hingga satu minggu ke depan. Ini kelamaan. Keresahan masyarakat sudah begitu besar saat ini. Dalam situasi darurat pihak-pihak terkait harus bergerak dengan cepat,” imbuh Hj Leni Haryati John Latief.
Alumni Magister Administrasi Publik Universitas Bengkulu ini memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu yang telah mengerahkan seluruh kewenangannya untuk menyelesaikan krisis BBM yang terjadi saat ini.
“Saya akan sampaikan masalah ini kepada kementerian-kementerian terkait. Seharusnya pendangkalan alur yang memicu perlambatan ekonomi di Bengkulu ini bisa jadi perhatian serius karena terjadi sejak bertahun-tahun yang lalu. Sebagai bagian dari NKRI, Bengkulu tidak boleh diabaikan dalam proses pembangunan nasional,” tegas Hj Leni Haryati John Latief.