Pulkanik FT UNIB Luncurkan Alat Canggih Monitoring Mangrove Terkoneksi Smartphone

TEDLINE.id – Dalam rangka memperkuat pelestarian ekosistem pesisir di Provinsi Bengkulu, Perkumpulan Konservasi Alam Teknik (Pulkanik) Fakultas Teknik Universitas Bengkulu menggelar Workshop Penanaman Mangrove dan Pemantauan Pasang Surut Air Laut pada Selasa, 17 Juni 2025 di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB.
Ketua Pulkanik FT UNIB, Ridho Sepriadi mengatakan, kegiatan ini menjadi panggung peluncuran prototype alat monitoring pasang surut air laut yang terkoneksi ke smartphone. Alat ini dikembangkan oleh tim riset Pulkanik FT UNIB dan diberi nama Mangrove Monitoring Shield.
Ia menjelaskan bahwa alat ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap lemahnya data monitoring pasang surut air laut, yang kerap menyebabkan gagalnya penanaman bibit mangrove akibat tersapu air pasang.
“Dengan sistem peringatan dini yang berbasis Android, alat ini diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat sekitar dalam menjaga keberhasilan rehabilitasi kawasan mangrove,” jelasnya.
Workshop ini menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan akademisi, pemerintah, hingga praktisi konservasi, di antaranya:
- Prof. Dr. Eng. Ir. Dedi Suryadi, S.T., M.T. (Pakar Teknologi)
- Dr. Gunggung Senoaji, S.Hut, M.P. (Akademisi UNIB & Peneliti Mangrove)
- Syafriandi, SE.,ST.,M.Si (Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu)
- Himawan Sasongko, S.Hut., M.Sc, (Kepala BKSDA Bengkulu)
- Perwakilan dari Bank Bengkulu
Dalam diskusi panel, para narasumber menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, komunitas, dan masyarakat untuk membentuk sistem konservasi berbasis data yang berkelanjutan.
Provinsi Bengkulu diketahui memiliki kawasan mangrove potensial di TWA Pantai Panjang–Pulau Baai, Muara Jenggalu, Pantai Seluma, dan pesisir Kampung Melayu. Sayangnya, sebagian besar belum masuk dalam zona perlindungan resmi dan terancam alih fungsi lahan.
Adapun manfaat dari penggunaan alat Mangrove Monitoring Shield ini antara lain:
- Menyediakan data pasang surut secara real-time
- Menjadi dasar perencanaan penanaman mangrove yang lebih tepat
- Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan
- Mereplikasi sistem pemantauan lingkungan di daerah pesisir lainnya
Pulkanik berharap bahwa kegiatan ini bukan hanya bersifat seremoni, namun menjadi awal dari sistem monitoring dan pelaporan berbasis teknologi yang mendorong peningkatan persentase keberhasilan tumbuhnya bibit mangrove di Bengkulu.