Helmi Hasan : Persatuan Kunci Kemajuan

TEDLINE.id – Indonesia merupakan negara majemuk yang kaya akan keberagaman suku, agama, etnis, bahasa, tradisi, dan budaya. Untuk menuju kemajuan, seluruh elemen bangsa harus bersatu tanpa memperdebatkan perbedaan.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, usai menghadiri pelantikan Pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Bengkulu Periode 2025–2029, yang digelar di Balai Raya Semarak, Rabu (21/5).
“Bangsa ini tidak akan pernah besar jika masih berpikir rasis. Kurangnya persatuan dan kesatuan menjadi penghambat, apalagi jika perbedaan terus diperdebatkan,” tegas Helmi, didampingi Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah.
Gubernur juga mengapresiasi peran aktif PSMTI dalam mendukung program Bantu Rakyat yang digagas Pemprov Bengkulu.
“Bantu Rakyat bukan hanya tugas Helmi–Mian. Banyak pihak yang ikut terlibat, salah satunya PSMTI. Kami sangat mengapresiasi karena mereka hadir langsung membantu masyarakat, tanpa banyak retorika, protes, maupun kritik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Helmi menekankan kontribusi besar masyarakat keturunan Tionghoa di Bengkulu, dan menyampaikan dukungan penuh terhadap berbagai kegiatan PSMTI. Ia bahkan menawarkan Bengkulu sebagai tuan rumah event nasional PSMTI.
“Izinkan Provinsi Bengkulu menjadi penyelenggara. Kita akan gelar pertunjukan Barongsai terpanjang dan termeriah di dunia,” ujar Helmi penuh optimisme.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PSMTI Pusat, Wilianto Tanta, menyambut positif tawaran Gubernur. Ia mengaku merasa terhormat karena pelantikan digelar di Balai Raya Semarak, rumah dinas Gubernur yang disebutnya sebagai “istana” rakyat Bengkulu.
“Ini bisa menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam mendukung keberagaman dan kegiatan organisasi sosial,” kata Wilianto.
Dalam sambutannya, Wilianto menjelaskan bahwa PSMTI adalah organisasi kemasyarakatan suku Tionghoa yang didirikan pada 28 September 1998. Hingga kini, PSMTI telah hadir di 37 provinsi dan 308 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
PSMTI bersifat sosial, budaya, dan kemasyarakatan, menjadi wadah komunikasi serta penyalur aspirasi masyarakat Tionghoa di tanah air.