Gubernur Gratiskan Pengobatan & Bedah Rumah Balita Penderita Cacingan di Seluma

TEDLINE.id – Kasus dua balita di Kabupaten Seluma, Bengkulu, yang menderita penyakit cacingan menyita perhatian publik. Kedua bocah tersebut adalah Khaira Nur Sabrina (1,8 tahun) dan Aprillia (4 tahun) yang tinggal di Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Seluma.
Setelah menerima laporan, tim dari Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Pemerintah Kabupaten Seluma langsung turun melakukan investigasi. Hasilnya, rumah yang ditempati kedua bocah itu dinyatakan tidak layak huni, dengan kondisi dinding papan rusak, lantai masih tanah, dan lingkungan sekitar kotor dipenuhi kotoran ayam.
Menanggapi hal ini, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menegaskan pemerintah akan memberikan pengobatan gratis sekaligus membangun rumah layak huni untuk keluarga pasien.
“Kita mendapat laporan kalau ada anak sakit di Seluma yang sampai mengeluarkan cacing gelang dari mulut dan hidung, akibat tinggal di rumah yang kotor dan tidak layak. Maka kita putuskan, pengobatannya gratis dan rumahnya akan kita bedah menjadi rumah layak huni,” ujar Helmi.
Helmi juga menyebut pihaknya sedang mendalami kepemilikan rumah tersebut untuk memastikan langkah pembangunan ke depan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Endriwan Mansyur, menyampaikan bahwa balita yang dirujuk dari RS Seluma sudah ditangani di RSUD M Yunus Bengkulu.
“Kondisi pasien masih lemah. Tim medis sudah melakukan perawatan intensif, termasuk memberikan asupan makanan bergizi karena anak tampak mengalami kurang gizi,” jelas Endriwan.
Ia menambahkan, tim medis juga masih melakukan pemeriksaan lanjutan terkait dugaan adanya larva di paru-paru pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, Rudi Syawaludin, turut membenarkan bahwa lingkungan rumah pasien sangat memprihatinkan.
“Saat kami turun ke lapangan, ditemukan rumah yang hanya beralas tanah dan dinding papan rusak, serta banyak kotoran ayam di sekitar rumah. Kondisi itu sangat tidak sehat dan berpotensi menjadi sumber penyakit,” terang Rudi.
Kasus ini sekaligus menjadi peringatan bagi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi mencegah penyakit menular, khususnya pada anak-anak yang rentan terhadap infeksi parasit.