Ekspor Bengkulu Juli 2025 Capai US$3,93 Juta, Tidak Ada Impor

TEDLINE.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat nilai ekspor Bengkulu pada Juli 2025 mencapai US$3,93 juta. Angka ini naik 39,59 persen dibandingkan Juni 2025 yang tercatat sebesar US$2,81 juta. Namun, bila dibandingkan dengan Juli 2024, nilai ekspor Bengkulu turun tajam 71,84 persen dari US$13,94 juta.
Secara kumulatif, ekspor Bengkulu pada Januari–Juli 2025 tercatat sebesar US$57,77 juta, turun 46,28 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$107,55 juta.
Komoditas yang mengalami penurunan terbesar adalah olahan dari tepung yang merosot 93,23 persen, sedangkan komoditas dengan lonjakan tertinggi adalah binatang hidup dengan peningkatan hingga 21.715,48 persen.
Dari sisi negara tujuan, ekspor Bengkulu terbesar selama Januari–Juli 2025 mengarah ke India senilai US$10,42 juta, disusul Filipina sebesar US$9,69 juta, dan Thailand sebesar US$9,60 juta. Ketiga negara ini berkontribusi lebih dari separuh total ekspor Bengkulu.
Menurut sektor, ekspor nonmigas Bengkulu didominasi oleh hasil pertambangan dan lainnya senilai US$50,26 juta (turun 49,83 persen), hasil industri pengolahan senilai US$6,16 juta (turun 16,24 persen), serta hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan senilai US$1,36 juta (naik 5.019,72 persen).
BPS juga melaporkan, pada Juli 2025 tidak ada impor ke Bengkulu. Dengan demikian, neraca perdagangan Bengkulu pada bulan tersebut surplus US$3,93 juta. Kendati surplus, nilainya jauh lebih rendah dibanding Juli 2024 yang mencapai US$13,94 juta.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, menjelaskan penurunan ekspor ini terutama dipengaruhi turunnya ekspor batubara yang merupakan komoditas utama Bengkulu. Meski begitu, sejumlah komoditas lain seperti karet, kayu olahan, hingga produk pertanian mulai menunjukkan tren peningkatan.