Catatan Kelangkaan BBM di Bengkulu

Masalah Infrastruktur dan Distribusi*

Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan persoalan serius yang berulang di Provinsi Bengkulu dalam lima tahun terakhir. Rentetan kejadian ini tidak hanya berdampak pada sektor transportasi, tetapi juga melumpuhkan aktivitas ekonomi masyarakat secara luas.

Dari tahun 2021 hingga 2025, persoalan ini muncul dengan berbagai penyebab, mulai dari distribusi yang tidak merata hingga kerusakan infrastruktur penting seperti pipa penyalur dan pelabuhan.

Tahun 2021–2022: Distribusi Tidak Merata dan Penyalahgunaan BBM Subsidi

Pada tahun 2021, masyarakat di beberapa wilayah seperti Kabupaten Mukomuko mulai mengeluhkan kelangkaan BBM, terutama jenis solar. Gubernur saat itu, Rohidin Mersyah, menghadapi situasi distribusi yang tidak merata serta terbatasnya pasokan dari Pertamina.

BBM subsidi yang semestinya diperuntukkan bagi masyarakat justru disalahgunakan oleh kendaraan industri seperti truk perkebunan dan alat berat, yang meningkatkan beban distribusi dan memperburuk krisis (Radar Mukomuko, 2021; Bengkuluprov.go.id, 2022).

Tahun 2023: Pemangkasan Kuota dan Distribusi Tak Tepat Sasaran

Masalah berlanjut pada 2023 ketika BPH Migas memangkas kuota solar untuk Provinsi Bengkulu sebesar 6,8%, dari 106.611 kiloliter menjadi sekitar 99.369 kiloliter. Akibat pemangkasan ini, antrean panjang truk dan kendaraan bermotor kembali terjadi di berbagai SPBU.

Sejumlah laporan juga menyebutkan bahwa penyaluran BBM subsidi belum tepat sasaran, karena kendaraan industri tetap memanfaatkannya demi efisiensi biaya (Rakyat Bengkulu, 2023; Antara, 2023).

Tahun 2024: Kerusakan Pipa dan Ketergantungan Jalur Laut

Tahun 2024 menandai fase baru krisis BBM di Bengkulu, kali ini disebabkan oleh kerusakan infrastruktur utama. Salah satu pipa penyalur BBM di kawasan Pelabuhan Pulau Baai rusak, menyebabkan terhambatnya aliran BBM dari kapal ke terminal penyimpanan.

Selain itu, distribusi BBM harus dialihkan dari terminal di Lubuklinggau dan Lampung melalui jalur darat, yang membuat pengiriman menjadi lebih lama dan tidak efisien (Radar Bengkulu, 2024; BETV, 2024).

Baca Juga :  Catatan 98 Hari Gubernur Helmi Hasan : Perjuangan Atasi Kelangkaan BBM dan Dangkalnya Alur Pulau Baai
Tahun 2025: Pendangkalan Pelabuhan dan Krisis Transportasi Energi

Memasuki tahun 2025 di bawah kepemimpinan Gubernur Helmi Hasan, kelangkaan BBM kembali terjadi dengan penyebab yang lebih kompleks. Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang belum tertangani menyebabkan kapal tanker pengangkut BBM tidak bisa bersandar dengan muatan penuh. Lebih parahnya, pipa penyalur di terminal Pulau Baai rusak setelah tertabrak kapal tongkang.

Dampaknya, distribusi BBM harus bergantung pada pasokan darat dari tiga provinsi tetangga, yaitu Sumatera Barat, Lampung, dan Sumatera Selatan. Pengiriman jalur darat ini juga terkendala dengan kerusakan jalur kereta api yang menghubungkan Kota Palembang – Lubuk Linggau. Ini membuat antrean panjang kembali terjadi di SPBU (Radar Bengkulu, 2025; Harian Bengkulu Ekspress, 2025; Selimburcaya, 2025 ; TEDLINE.id, 2025).

Kesimpulan

Selama periode 2021–2025, kelangkaan BBM di Bengkulu mencerminkan kombinasi persoalan mendasar, mulai dari lemahnya infrastruktur energi, ketidaktepatan distribusi, hingga kurangnya pengawasan terhadap penyalahgunaan BBM subsidi. Penanganan jangka panjang diperlukan, termasuk pembangunan sistem pipa bawah laut, revitalisasi pelabuhan, serta penguatan sistem pembatasan pembelian (menggunakan sistem barcode).


Sumber Referensi:

  1. Radar Mukomuko – “BBM Kerap Langka, Ahok Diminta Benahi Manajemen Pertamina Bengkulu”

  2. Bengkuluprov.go.id – “Solar Subsidi Langka, Menteri ESDM Tinjau SPBU Bengkulu”

  3. Rakyat Bengkulu – “Pemangkasan Kuota Solar 6,8% dan Penyaluran Kurang Tepat, Dugaan Penyebab Antrean Panjang”

  4. Antaranews – “Bengkulu Mengajukan Penambahan Kuota BBM Bersubsidi untuk Akhir Tahun”

  5. Radar Bengkulu – “Ini Penyebab Kekosongan BBM di Provinsi Bengkulu”

  6. BETV – “Kelangkaan BBM di Bengkulu, Pertamina Beralasan Pendangkalan Pelabuhan dan Pipa Penyalur Rusak”

  7. Harian Bengkulu Ekspress – “Atasi Kelangkaan, Pertamina Datangkan BBM dari 3 Provinsi Ini”

  8. Selimburcaya – “Krisis BBM di Bengkulu, Distribusi Tersendat Akibat Pendangkalan Alur Pulau Baai”

  9. TEDLINE.id – “Kerusakan Jalur Kereta Api Hambat Distribusi BBM ke Bengkulu
Baca Juga :  Catatan 98 Hari Gubernur Helmi Hasan : Perjuangan Atasi Kelangkaan BBM dan Dangkalnya Alur Pulau Baai

 

*Ditulis Oleh : Tedi Cho

Writer: Tedi Cho

Previously

Rohidin Wariskan Hutang, Gubernur Helmi Perintahkan Audit Investigasi

Next

Lambatnya Pengerukan Rugikan Publik, Pelindo II Harus Bertanggung Jawab

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TedLINE.id
advertisement
advertisement