Soal Enggano, KAI : Mending Diam Daripada Menyebar Kabar Yang Berlebihan

TEDLINE.id – Banyak narasi yang mengatakan rakyat Pulau Enggano terancam kelaparan, krisis pangan dan listrik, membuat advokat muda Bengkulu yang juga Sekretaris DPD Kongres Advokat Indonesia Provinsi Bengkulu, Ranggi Setiyadi, SH, angkat bicara.

Persoalan Pulau Enggano, kata Ranggi, karena pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang menjadi masalah lama di Provinsi Bengkulu.

Ranggi mengaku kaget, tiba-tiba muncul narasi Pulau Enggano tidak baik-baik saja hingga muncul isu soal kelaparan, Enggano gelap karena sering mati lampu, sampai terancam krisis pangan.

”Saya cek ke teman-teman di Enggano, ternyata tak seperti isu yang beredar. Ini kan lucu. Fokus saja ke persoalan pendangkalan alur, gak perlu itu narasi-narasi kelaparan, krisis pangan dan lain sebagainya,” pesan Ranggi.

Ibarat pesan seorang ibu yang merupakan tokoh nasional dan pimpinan partai, diam itu emas. “Mending diam dari pada menyebar kabar yang berlebihan seperti belakangan ini. Kayak ibu gitu loh, diam itu emas,” kata Ranggi.

Disarankan Ranggi, kalau tidak bisa bantu rakyat, setidaknya jangan menyusahkan rakyat. Di saat banyak orang fokus menyelesaikan persoalan utama alur Pelabuhan Pulau Baai yang juga berimbas bagi masyarakat Pulau Enggano, malah ditambahi gaduh soal isu yang berbau-bau politis.

“Kalau gak bisa bantu, jangan nyusahi,” lanjut Ranggi.

Sejak Alur Pelabuhan Pulau Baai mengalami pendangkalan sejak beberapa bulan belakangan, salah satu yang ikut terdampak adalah masyarakat Pulau Enggano yang masuk dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara.

Belakangan narasi terus muncul dari segelintir kelompok, mulai dari soal keterisoliran, ekonomi lumpuh, hingga narasi masyarakat yang terancam kelaparan.

Meski sudah banyak yang membantah narasi-narasi terkait kondisi masyarakat di Pulau Enggano, namun narasi-narasi itu terus dilempar kelompok-kelompok tertentu.
Menurut Ranggi, jangan sampai timbul kesan persoalan masyarakat Pulau Enggano seolah menjadi komoditas politik dan seolah-olah masyarakat Enggano terlantar dan mengalami krisis pangan, bahkan terancam akan kelaparan.

Baca Juga :  Gita Gama Dilaporkan Selingkuhi Istri Orang

”Jangan jadikan persoalan Enggano sebagai komoditas politik,’’ tegas Ranggi.

Ditambahkan Ranggi, sama-sama diketahui, Pemerintah Provinsi Bengkulu, Pemda Bengkulu Utara bahkan Pemerintah Pusat sudah bergerak menangani persoalan pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai dan Pulau Enggano.

“Pemerintah baik pusat maupun daerah, fokus saja ke penyelesaian masalah. Kita masyarakat juga jangan terbawa-bawa isu yang bau-bau politis,” tukas Ranggi.

Previously

Pemprov Bengkulu Siapkan Rp5 Miliar untuk Enggano

Next

Komisi V DPR RI "Warning" Pelindo Tiga Hari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TedLINE.id
advertisement
advertisement