Pendangkalan Alur Sejak 2018 Kini Jadi Beban Gubernur Helmi

TEDLINE.id – Pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai yang telah terjadi sejak tahun 2018, kini menjadi beban besar bagi Gubernur Bengkulu Helmi Hasan. Permasalahan yang tak kunjung tuntas ini menjadi salah satu penghambat utama akses logistik dan mobilitas warga menuju Pulau Enggano.

Staf Khusus Gubernur Bengkulu, Aprikie Putra, mengatakan bahwa pendangkalan alur telah berlangsung selama bertahun-tahun dan terus memburuk dari waktu ke waktu.

“Pendangkalan ini sudah sejak 2018 dan tidak pernah tertangani serius. Karena itu, Inpres Nomor 12 Tahun 2025 yang diteken Presiden Prabowo harus dijadikan momentum untuk menuntaskan persoalan menahun ini,” ujar Aprikie.

Sebagai bentuk keseriusan, Gubernur Helmi Hasan langsung membentuk Tim Koordinasi Penanganan Keadaan Tertentu Pulau Enggano dan Alur Pulau Baai. Tim ini diketuai langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu.

Sejak awal menjabat, Helmi Hasan memang terus berupaya merangkai sinergi antar-kementerian untuk menyelesaikan persoalan ini. Setidaknya ada tiga kementerian utama yang terlibat. Yakni, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Masalah Pulau Baai tidak sesederhana yang dibayangkan, karena banyak pihak yang terlibat. Tapi sekarang sudah mulai terintegrasi lewat Inpres. Walau begitu, Inpres tetap harus dikawal agar efektif,” tegas Aprikie.

Langkah-langkah percepatan teknis terus dilakukan Gubernur Helmi. Salah satu capaian penting adalah keberhasilan melobi KKP untuk mengirim kapal Orca sebagai sarana kedaruratan. Kapal ini digunakan untuk mengangkut warga Enggano dari dan ke Kota Bengkulu.

Tak hanya itu, Helmi juga tengah melobi agar pesawat dari KKP bisa standby di Pulau Enggano guna mempercepat respons terhadap keadaan darurat. Ia juga mendorong agar seluruh kementerian/lembaga menggunakan jalur udara untuk kunjungan ke Enggano.

Baca Juga :  100 Personel Polres Amankan Festival Tabut 2025

Di balik semua itu, inti persoalan tetap pada pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai. Proses pengerukan kini sedang dimaksimalkan oleh Pelindo. Namun, pekerjaan tersebut bukan tanpa tantangan.

“Pengerukan tidak semudah yang dipikirkan karena berhadapan langsung dengan gelombang laut yang ganas,” jelas Aprikie.

Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan sinergi lintas lembaga, permasalahan ini dapat segera diatasi demi kelancaran transportasi dan kehidupan masyarakat Enggano.

Previously

Ada Penunggang Politik dalam Persoalan Enggano

Next

Penanganan Enggano Serius dan Sesuai Hukum, Jangan Dipolitisir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TedLINE.id
advertisement
advertisement